LAPORAN
PRAKTIKUM AVERTEBRATA AIR
PROTOZOA
Oleh
Ahadiftita
Hafsha Khairunnisa
1114111004

JURUSAN BUDIDAYA
PERAIRAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2012
Soal
:
1. Ambil
sampel air yang telah disediakan lalu amati sediaan di bawah mikroskop. Gambar
dan berilah keterangan pada kertas gambar !
2. Sebutkan
apa yang anda ketahui tentang ciri umum filum protozoa !
3. Filum
protozoa dikelompokkan dalam beberapa kelas, apakah dasar pengelompokkan itu ?
4. Bagaimanakah
sistem/cara reproduksi pada protozoa ?
5. Banyak
hewan avertebrata berukuran kecil. Beberapa kelompok mampu memperbesar ukuran
tubuhnya dengan cara mereplikasi segmen-segmen tubuhnya. Selain itu, hewan
kecil dapat memperbesar ukurannya dengan mmbentuk koloni sehingga masing-masing
individu dapat saling bekerja sama. Buatlah esai yang membandingkan kedua cara
memperbesar ukuran tubuh tersebut ! Berilah contoh filum yang melakukannya dan
cantumkan setiap sumber pustaka (referensi) yang menjadi acuan anda menulis
esai ini !
Jawab
:
2. Ciri umum filum
protozoa : Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah
satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel
itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma,
dan mitokondria. Ciri-ciri umum :
§
Organisme uniseluler (bersel
tunggal)
§
Umumnya tidak dapat membuat makanan
sendiri (heterotrof)
§
Dapat membentuk sista untuk bertahan
hidup
Ciri-ciri
prozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen, memili
membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk
tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah
ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang
mencirikan sebagai sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup
autotrof. Perkembangbiakan amoeba dan bakteri yang biasa dilakukan adalah
dengan membelah diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan setiap
15 menit. Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti
menjadi dua. Kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang
masing-masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya bagian tengah sitoplasma
menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma. Akhirnya
setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru
yang masing-masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula. Pada amoeba
bila keaadan kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang
makan, maka amoeba akan membentuk kista. Didalam kista amoeba dapat
membelah menjadi amoeba-amoeba baru yang lebih kacil. Bila keadaan lingkungan
telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan amoeba-amoeba baru tadi
dapat keluar. Selanjudnya amoeba ini akan tumbuh setelah sampai pada ukuran
tertentu dia akan membelah diri seperti semula (id.wikipedia.org/wiki/Protozoa).
3. Protozoa dikelompokkan
berdasarkan alat gerak yang dipunyai dan mekanisme gerakan (id.wikipedia.org/wiki/Protozoa).
4. Sebagian
besar protozoa berkembang biak secara aseksual (vegetatif) dengan cara :
pembelahan mitosis (biner), yaitu pembelahan yang diawali dengan pembelahan
inti dan diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan 2 sel baru.
Pembelahan biner terjadi pada amoeba, paramecium, euglena. Paramecium membelah
secara membujur/memanjang setelah terlebih dahulu melakukan konjugasi. Euglena
membelah secara membujur/memanjang (longitudinal). Spora, perkembangbiakan
aseksual pada kelas sporozoa (apicomplexa) dengan membentuk spora melalui
proses sporulasi di dalam tubuh nyamuk anopheles. Spora yang dihasilkan disebut
sporozoid.
Perkembangan
secara seksual pada protozoa dengan cara : konjugasi peleburan inti sel pada
organisme yang belum jelas alat kelaminnya. Pada paramecium mikronukleus yang
sudah dipertukarkan akan melebur dengan mikronukleus, proses ini disebut
singami. Peleburan gamet sporozoa (apicomplexa) telah dapat menghasilkan gamet
jantan dan gamet betina. Peleburan gamet ini berlangsung di dalam tubuh nyamuk
(soerya.surabaya.go.id/../materi3.html)
5.
- Volvox adalah
salah satu spesies ganggang hijau yang berbentuk koloni. Koloni Volvox berbentuk menyerupai
bola. Pada sel-sel vegetatif bagian tepi berflagel dua. Koloni sel tersebut dihubungkan satu dengan yang lain melalui
benang-benang sitoplasma. Volvox hidup di air tawar misalnya di sawah atau di kolam.
Perkembangbiakan vegetatif dengan
menggunakan sel-sel vegetatif yang ukurannya lebih besar dari sel vegetatif
lainnya yang terdapat di dalam koloni. Sel-sel itu dinamakan gonidia
yang merupakan sel pemula. Koloni anak gonidia akan membelah berulang kali
sehingga terbentuk koloni baru yang berukuran kecil, yang kemudian lepas dari
koloni induk dan tumbuh menjadi koloni Volvox baru.
Perkembangbiakan generatif Volvox
secara oogami sebagai berikut. Di dalam koloni terdapat sel vegetatif yang
lebih besar dari sel vegetatif yang lain. Sel vegetatif tersebut akan
berkembang menjadi anteridium yang
menghasilkan anterozoid dan oogonium yang menghasilkan sel telur (ovum). Ovum yang
telah dibuahi menjadi zigot yang
kemudian mengalami pembelahan, sehingga terbentuk koloni anak (http://id.wikipedia.org/wiki/Volvox).
-
Paramecium berkembang
biak dengan pembelahan biner. Tampak satu sel membelah menjadi 2, kemudian
menjadi 4,8, dan seterusnya. Pembelahan ini diawali dengan mikronukleus yang
membelah dan diikuti oleh pembelahan makronukleus. Kemudian akan terbentuk 2
sel anak setelah terjadi pennggentingan membran plasma. Perlu diketahui bahwa
masing-masing sel anak tersebut identik dan alat sel lainnya mempunyai dua
nukleus sitoplasma.
Kesimpulan : dari kedua
jenis avertebrata tersebut ternyata memiliki perbedaan dalam hal melakukan
memperbesar ukuran tubuhnya. Ada yang melakukan replikasi segmen-segmen tubuh ,
namun ada juga dengan cara berkoloni (http://suryaquw.blogspot.com/2010/09/paramecium.html)
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar